Minggu, 28 Februari 2016

Peterpan-Semua Tentang Kita

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa
Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita
Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa

Kamis, 25 Februari 2016

Berhentilah

Jika kamu tidak mau diperlakukan begitu, sebelum berbuat dan berbicara, tempatkan dirimu diposisi orang itu.
Pikirkan dan rasakan akan jadi bagaimana perasaan orang itu, adilkah berbuat begitu padanya.
Jangan berbuat seenaknya tanpa menyadari dan memahami apa yang kamu lakukan.
Karena, dampaknya terhadap orang lain besar sekali.
Bukan hanya kamu saja yang punya perasaan, tapi mereka juga.

Senin, 22 Februari 2016

Belajar Memaknai

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena, yang ada hanyalah hari ini.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat.
Meski mereka berlaku buruk pada kamu.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini. Karena, mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kamu sendiri.

Kamis, 04 Februari 2016

Edelweis

Dear kamu,
Mampukah kamu menjadi edelweis?
Meskipun angin menggugurkan helai demi helai bungamu
Dan, sekalipun angin membuatmu jatuh tersungkur ke tanah, tapi bungamu tak pernah mati
Kamu justru akan tumbuh kembali menjadi bunga yang lebih kuat dan cantik dari sebelumnya
(Only You - Mustika Amalia)

Rabu, 03 Februari 2016

Untukmu Ibu



Puisi Ibu (Chairil Anwar)

Pernah aku di tegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu 
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu 
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu
Ibu
Aku sayang padamu
Tuhanku
Aku bermohon padaMu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya